Dalam musik, adagio, yang berarti “perlahan” dalam bahasa Italia, mengacu pada tempo atau kecepatan yang lambat dalam sebuah lagu. Adagio tidak tergesa-gesa, santai, dan disengaja. Hal yang sama dapat dikatakan tentang penciptaan Bahasa Inggris Adagioproyek ubin baru yang dirancang oleh yang tak ada bandingannya Ronan Bouroullec untuk Pemberontakanyang berpusat pada satu modul keramik. Adagio sendiri cukup sederhana, tetapi saat Anda mengonfigurasi lusinan modul secara bersamaan, perlahan-lahan (yakni, dalam adagio), sebuah patung besar terbentuk, mengubah dinding kosong menjadi instalasi yang layak dipamerkan di galeri.
Ini adalah penggunaan keramik yang belum pernah ada sebelumnya, sebuah ide yang hanya dapat diwujudkan melalui manufaktur Mutina yang inovatif dan tak tertandingi serta kecerdikan Bouroullec yang tak tertandingi. Lekukan yang tepat di bagian belakang elemen Adagio memungkinkan mereka untuk saling bertautan, menciptakan struktur retikuler yang mengingatkan pada kain tenun. Modul ini dibakar dua kali sebagai pasta keramik putih dan kemudian diselesaikan dengan tangan hingga berkilau sangat mengilap. Adagio hadir dalam lima glasir mengilap: Bianco (putih), Grigio (abu-abu), Rosso (merah), Blu (biru), dan Verde (hijau); dan dalam lima set kombinasi dua warna: Grigio + Biru (abu-abu + biru), Grigio + Bianco (abu-abu + putih), Grigio + Verde (abu-abu + hijau), Rosso + Blu (merah + biru), dan Rosso + Verde (merah + hijau). Kombinasi warna ini menghilangkan dugaan dalam menciptakan instalasi dengan warna yang saling melengkapi dengan sempurna. Bentuknya sederhana dan mudah dikonfigurasi, Adagio memudahkan Anda mengubah ruang dinding yang biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa.
Rahasia keunikan Adagio terletak terutama pada bentuknya. Dengan setiap modul berukuran 2,7×30 sentimeter (sekitar 1×11,8 inci), desain minimalis ini melepaskan diri dari batasan fungsional tradisional dan sebaliknya mengadopsi kehalusan arsitektur murni. Fleksibilitasnya memungkinkan berbagai konfigurasi tak terbatas, dari tata letak yang tertata rapi dan tertutup yang memberikan efek visual terstruktur, hingga tata letak yang lebih bebas dan terbuka yang memberikan kesan bentuk organik dan mengembang.
Konsep struktural Adagio membangkitkan tiga dimensi kain tenun, dengan elemen yang saling tumpang tindih menciptakan tekstur pahatan yang menambah kedalaman dan karakter pada dinding mana pun. Kualitas tiga dimensi ini ditonjolkan oleh lapisan akhir mengilap dari potongan keramik, hasil dari proses pembakaran ganda Mutina yang cermat dan teknik penyelesaian akhir manual yang memberikan kilau mengilap pada ubin. Aplikasi glasir yang spesifik memastikan bahwa semua sisi vertikal modul tertutup sepenuhnya, meningkatkan efek pahatan pada potongan tersebut.
Selain keindahan estetikanya, Adagio mencerminkan komitmen Mutina terhadap keberlanjutan. Bodi ubin dasar bebas dari Senyawa Organik Volatil (VOC) dan zat-zat lain yang perlu diperhatikan, serta mematuhi standar lingkungan tertinggi. Selain itu, kemasannya sepenuhnya dapat didaur ulang, yang memastikan keramahan lingkungan proyek dari produksi hingga pemasangan.
Adagio memulai debutnya di pameran Résonance awal tahun ini di Centre Pompidou di Paris. Dikuratori oleh Marie-Ange Brayer dan Olivier Zeitoun, pameran ini merayakan karier produktif Ronan Bouroullec, memamerkan perannya yang berpengaruh dalam desain internasional kontemporer. Dalam pameran ini, Adagio dipajang di seluruh dinding, yang berfungsi sebagai latar belakang untuk Edisi lain yang dirancang oleh Bouroullec untuk Mutina. Instalasi ini tidak hanya menyoroti fleksibilitas Adagio tetapi juga menunjukkan kemampuannya untuk memadukan palet warna dan konfigurasi yang berbeda secara harmonis. Kehadiran Adagio di pameran ini memperkuat umur panjangnya, dan sejak itu telah menjadi bagian dari koleksi permanen di Centre Pompidou.
Bahasa Indonesia:
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Adagio karya Ronan Bouroullec, kunjungi mutina.it.
Fotografi oleh Gerhardt Kellermann.