Terletak di tepi Danau Pulau Hijau di Kota Foshan, Guangdong, Tiongkok, Hunian Tanpa Batasdirancang oleh c.ddmewujudkan filosofi “Terbatas namun Tak Terbatas.” Desain ini berupaya menggabungkan ketenangan alam dengan ruang hidup modern, menciptakan lingkungan tempat kenyamanan fisik dan pemulihan spiritual hidup berdampingan. Alih-alih mengikuti batasan kaku rumah tradisional, c.dd mengadopsi tata letak yang fleksibel dan terbuka yang memungkinkan aliran yang lancar di antara ruang yang berbeda. Desain ini menghilangkan hambatan fisik, memastikan bahwa setiap area – dari pintu masuk ke ruang tamu, ruang makan, dapur, dan ruang belajar – menyatu dengan mulus dengan area berikutnya. Tata letak terbuka ini mengubah rumah dari ruang statis menjadi lingkungan yang dinamis dan terus berkembang yang mencerminkan fluiditas kehidupan itu sendiri.
Rasa keterbukaan ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga konseptual. Desainnya menata ulang tujuan setiap ruang, mendorong penghuninya untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan cara yang berbeda. Baik menonton film, membaca buku, menghibur tamu, atau sekadar menikmati pemandangan danau, setiap sudut hunian beradaptasi dengan kebutuhan penghuninya, menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk relaksasi, kreativitas, dan koneksi. Dengan demikian, c.dd telah menciptakan rumah yang lebih dari sekadar tempat tinggal – rumah ini adalah kanvas untuk momen-momen kehidupan, yang dibentuk oleh orang-orang, aktivitas, dan waktu yang dihabiskan di dalamnya.
Terinspirasi oleh alam, desain ini menggabungkan garis lengkung, seperti yang tercermin dalam kutipan Antoni Gaudí, “Tidak ada garis lurus atau sudut tajam di alam. Garis lurus adalah milik manusia, garis lengkung adalah milik Tuhan.” Sesuai dengan filosofi ini, c.dd menggabungkan lengkungan yang lembut dan mengalir di seluruh desain, dari langit-langit yang membulat hingga tepi perabotan yang lembut. Pendekatan ini menciptakan lingkungan yang hangat dan menarik yang mencerminkan bentuk organik yang ditemukan di alam, melembutkan estetika rumah secara keseluruhan.
Lengkungan tersebut dilengkapi dengan pencahayaan ambient yang tersembunyi, yang meningkatkan suasana ruang yang tenang. Pencahayaan lembut mengalir dari langit-langit yang melengkung, memandikan interior dengan cahaya lembut yang berubah secara halus seiring waktu, menciptakan pengalaman visual yang menenangkan yang menumbuhkan rasa damai. Penggunaan bahan-bahan alami – kayu, batu, dan kain – memperkuat hubungan dengan lanskap sekitarnya, memadukan ruang interior dengan lingkungan alam di luar.
Palet warna yang dipilih dengan cermat semakin meningkatkan suasana harmonis hunian. Nuansa tanah yang kalem mendominasi desain, sementara aksen biru tua dan kuning cerah menambah keceriaan. Pendekatan yang terkendali namun penuh warna ini menanamkan energi dan kepribadian pada ruangan.
Proyek ini juga mencerminkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan manusia. Setiap detail dirancang dengan cermat untuk menciptakan ruang yang selaras dengan kebutuhan emosional dan fisik penghuninya. Misalnya, kamar tidur utama dilengkapi meja kayu khusus yang berfungsi sebagai perabot fungsional sekaligus titik fokus ekspresi artistik. Hasilnya adalah tempat perlindungan yang dipersonalisasi yang mendorong kreativitas dan kontemplasi.
Danau Green Island terkenal akan keanekaragaman hayati dan keindahan alamnya yang kaya. Dikelilingi oleh pohon kamper, maple, dan beringin yang menjulang tinggi, dan berpusat di sekitar “pulau berbentuk hati” yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi burung bangau langka, lokasi ini membangkitkan rasa damai dan kesegaran. Saat fajar dan senja, langit di atas danau menjadi hidup dengan terbangnya ribuan burung bangau, menciptakan tontonan alam yang menakjubkan yang sering digambarkan sebagai “surga burung”.
Untuk melihat lebih banyak proyek c.dd, klik di sini.
Fotografi oleh Jack Qin.