Mengorganisasi, membentuk, menyusun. Mengubah bahan mentah dari tanah menjadi arsitektur. Ini adalah tantangan yang dianut oleh banyak arsitek Amerika Latin, yang menunjukkan bahwa kelangkaan dapat menjadi hal yang menakutkan namun juga merupakan peluang besar untuk melepaskan kreativitas.
Penggunaan bahan yang diekstraksi dari tanah setempat mempunyai tujuan ganda. Di daerah dengan industrialisasi yang terbatas, penggunaan bahan-bahan yang bersumber secara lokal merupakan hal yang masuk akal secara ekonomi karena bahan-bahan industri seperti beton dan baja mahal dan seringkali memerlukan transportasi jarak jauh, sehingga menambah biayanya. Dari segi lingkungan, memilih material yang bersumber secara lokal sejak awal proyek akan mengurangi kebutuhan transportasi dan emisi karbon, sehingga mendukung upaya keberlanjutan.
Di Amerika Latin, pemanfaatan material tanah yang tersedia secara lokal tidak membatasi atau melemahkan kemungkinan arsitektural. Sebaliknya, hal ini mendorong proyek-proyek yang rumit dan canggih yang secara kreatif memanfaatkan sumber daya utama, menunjukkan potensi untuk mencapai hasil yang signifikan dengan sumber daya yang terbatas.
Dalam bentang alam topografi dan geologi yang beragam di kawasan ini, dua material alami—batu dan tanah—muncul sebagai elemen yang berulang dan digunakan secara kreatif dalam proyek perumahan. Baik difragmentasi atau digali, bahan mentah kuno ini menampilkan warna dan tekstur berbeda serta merangkum narasi dan kekuatan yang telah membentuk alam.
Proyek terpilih berikut ini menunjukkan potensi tanah di mana bangunan tersebut berada. Sama seperti kita menganalisis angin, sinar matahari, dan lingkungan sekitar, rumah-rumah ini juga mendorong kita untuk mempertimbangkan sifat geologisnya. Mereka menunjukkan bagaimana pemanfaatan material yang ada dapat menghasilkan arsitektur inovatif yang beradaptasi dengan konteks dan mendefinisikan kembali narasi arsitektur wilayah tersebut.
Batu
Amerika Latin membanggakan tradisi konstruksi batu yang kaya sejak peradaban kuno dan bertahan hingga hari ini. Di daerah yang kaya akan batu, seperti daerah pegunungan atau vulkanik, bahan ini menjadi sumber daya konstruksi yang kuat, dan digunakan secara luas dalam berbagai tahap bangunan, termasuk beton, dinding, pagar, dan pelapis. Beragamnya jenis batuan di kawasan ini, termasuk gunung berapi, batu kapur, batu pasir, dan basal, mencerminkan ciri-ciri geologi dan budaya setempat. Hal ini memungkinkan material menyampaikan cerita dan menangkap konteks sekaligus beradaptasi dengan kemajuan teknik konstruksi.
- Lokasi: Acapulco de Juarez, Meksiko
- Tahun: 2020
- Lokasi: Valle de Bravo, Meksiko
- Tahun: 2015
- Lokasi: Igatu, Brasil
- Tahun: 2023
- Lokasi: Petropolis, Brasil
- Tahun: 2015
- Lokasi: Antiokhia, Peru
- Ano: 2014
Bumi
Seperti halnya batu, arsitektur tanah di Amerika Latin telah menjadi praktik umum selama berabad-abad, dipengaruhi oleh tradisi pribumi pra-Columbus dan kemudian oleh teknik yang dibawa oleh penjajah Eropa. Namun, bangunan yang terbuat dari tanah dulunya secara keliru dianggap rapuh dan tidak kekal, namun kini semakin dikenal. Dalam konteks Amerika Latin, teknik konstruksi yang paling populer mencakup rammed earth, adobe, dan tongkol, dengan banyak proyek yang memanfaatkan tanah yang digali dari lokasi tersebut, yang sering kali dianggap sebagai bahan limbah.
- Lokasi: Cunha, Brasil
- Tahun: 2019
- Lokasi: Santiago, Chili
- Tahun: 2019
- Lokasi: Kota Meksiko, Meksiko
- Tahun: 2012
- Lokasi: Brasilia, Brasil
- Tahun: 2020
- Lokasi: Quito, Ekuador
- Tahun: 2020
Artikel ini adalah bagian dari Topik ArchDaily: Melakukan Lebih Banyak Dengan Lebih Sedikit. Setiap bulan kami mengeksplorasi topik secara mendalam melalui artikel, wawancara, berita, dan proyek arsitektur. Kami mengundang Anda untuk mempelajari lebih lanjut Topik ArchDaily kami. Dan, seperti biasa, di ArchDaily kami menyambut kontribusi pembaca kami; jika Anda ingin mengirimkan artikel atau proyek, Hubungi kami.