Menghadap Pantai Akiya di kota Yokosuka, Jepang, Vila Adirancang oleh timSTARmenawarkan perpaduan alam, arsitektur, dan kehidupan mewah. Terletak di Pantai Akiya yang indah, dekat kota Hayama yang kaya akan sejarah – terkenal sebagai tempat kelahiran kapal pesiar Jepang – vila ini secara sempurna menyeimbangkan kemewahan modern dengan kehadiran Samudra Pasifik yang menenangkan. Desain vila ini terinspirasi oleh elemen alam di sekitarnya, dan setiap detail strukturnya berfungsi untuk meningkatkan pengalaman indrawi hidup di tepi laut.
Inti dari desain Villa A adalah atap berkubah yang khas, yang mencerminkan gelombang laut yang bergelombang. Rangkaian lengkungan yang melintasi atap menciptakan ritme organik seperti gelombang, menangkap esensi laut dalam bentuk arsitektur. Fitur struktural ini tidak hanya mendefinisikan identitas visual vila tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk ruang interior, berkontribusi pada suasana keterbukaan dan ketenangan. Setiap elemen direncanakan dengan cermat untuk mengundang cahaya alami dan angin laut, membuat batas antara bagian dalam dan luar terasa cair dan selalu berubah.
Salah satu fitur vila yang paling mencolok adalah adaptasinya terhadap topografi situs yang menantang. Terletak di lereng bukit yang menghadap ke barat daya, strukturnya menyesuaikan dengan kemiringan alami, sehingga meminimalkan gangguan terhadap lingkungan. Daripada meratakan lahan, desainnya lebih mengutamakan perubahan ketinggian, yang memungkinkan para arsitek menciptakan tata letak bertingkat yang menawarkan beragam perspektif lanskap sekitarnya. Setiap tingkat vila dikalibrasi dengan cermat untuk memberikan pengalaman visual yang unik – baik itu pemandangan panorama Gunung Fuji dari barat atau hamparan biru Pasifik yang tenang yang seolah membentang tanpa henti dari ruang tamu.
Pintu masuk, yang terletak di lantai basement, menentukan suasana pengalaman arsitektur. Dengan permukaannya yang halus dan putih mengingatkan kita pada dasar laut, tangga spiral yang menyerupai kerang laut ini membawa pengunjung ke atas. Setibanya di lantai utama, pemandangan laut yang luas menyambut Anda, menciptakan momen kekaguman dan transisi saat Anda berpindah dari ruang tertutup di lantai bawah ke lantai atas yang terbuka dan lapang. Denah vila mengikuti kemiringan alami tanah, meminimalkan dampak lingkungan dan memastikan integrasi yang lembut ke dalam lanskap. Struktur bertingkat memungkinkan setiap ruang, dari ruang tamu hingga loteng, menampilkan pemandangan laut yang berbeda.
Ruang tamu, ruang makan, dapur, dan loteng semuanya diatur pada ketinggian yang berbeda-beda, dan setiap ruang terbuka ke luasnya lautan dengan caranya yang unik. Desain jendela dan teras menekankan hubungan ini. Jendela sorong sudut besar di ruang tamu, misalnya, terbuka penuh untuk menciptakan transisi mulus antara interior dan dunia luar. Saat dibuka, jendela-jendela ini menghapus batas antar ruang, sehingga angin asin dan suara ombak mengalir dengan mudah ke dalam rumah.
Desain interior Villa A juga tak kalah terinspirasi dari laut. Lantai tingkat utama berwarna hijau zamrud yang mencolok, mengingatkan pada warna-warna cerah terumbu karang dan perairan dangkal. Palet warna di seluruh vila memperkuat perasaan tenggelam dalam lingkungan laut, dengan warna biru lembut, putih, dan hijau yang mencerminkan perubahan warna laut dan langit. Ruang ini dirancang untuk membangkitkan perasaan berada di kapal pesiar, di mana setiap permukaan dan pemandangan menghubungkan Anda dengan air.
Selain koneksi visual dan spasialnya dengan laut, Villa A dilengkapi dengan fasilitas mewah yang menjadikannya status resor pribadi. Teras yang luas, dapat diakses dari beberapa kamar di dalam vila, dilengkapi dengan kolam renang tanpa batas yang menyatu secara visual dengan laut, menciptakan ilusi air yang membentang tanpa henti hingga ke cakrawala. Sauna berbahan bakar kayu menawarkan ruang untuk relaksasi, sementara dapur luar ruangan dan jacuzzi menyediakan suasana yang sempurna untuk menjamu tamu.
Secara teknologi, vila ini menggabungkan teknik konstruksi canggih yang mendorong batas-batas arsitektur modern. Atapnya, meskipun halus secara visual, merupakan suatu prestasi teknik. Dibangun dari panel kayu laminasi silang (CLT) berukuran panjang 7 meter, lengkungan atapnya kuat dan fleksibel, memungkinkan adanya lengkungan yang menonjolkan siluet bangunan. Struktur atap kayu memerlukan pengerjaan yang presisi, dan pemasangannya memerlukan keahlian tingkat tinggi untuk memastikan integritas estetika dan struktural desain.
Keberlanjutan adalah aspek kunci lain dari proyek ini. Dengan menyesuaikan tapak bangunan dengan kontur alami lereng bukit, para arsitek meminimalkan kebutuhan akan penggalian besar-besaran dan pemindahan tanah. Pendekatan yang bijaksana ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan namun juga meningkatkan integrasi vila dengan lingkungan sekitarnya, membuatnya terasa seperti perluasan organik dari lanskap dan bukan sebuah pemaksaan terhadapnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang teamSTAR, kunjungi Starkitects.info.
Fotografi oleh Kenya Chiba.